TERKINI || SUKABUMI – Kegiatan belajar tatap muka di Kota Sukabumi, Jawa Barat, masih menunggu kebijakan pemerintah daerah setempat. Pasalnya, banyak hal yang harus menjadi dasar pertimbangan karena menyesuaikan dengan kondisi perkembangan covid-19.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Muhammad Hasan Asari, menjelaskan belum ada keputusan resmi menyangkut rencana kegiatan tatap muka. Rapat pembahasan menyangkut hal tersebut terus diintensifkan agar tidak gegabah mengambil keputusan.
“Pada prinsipnya, kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih menunggu bagaimana keputusan yang akan diambil pemerintah daerah,” kata Hasan kepada wartawan, kemarin (5/1).
Menurut Hasan bukan perkara mudah memutuskan dilaksanakannnya belajar tatap muka. Apalagi perkembangan kasus baru covid-19 di Kota Sukabumi hingga kini masih memperlihatkan peningkatan cukup signifikan.
“Pembahasannya pun melibatkan lintas sektoral dan lintas urusan. Belum lagi perlu koordinasi dengan Forkopimda. Jadi, tidak serta-merta pembelajaran tatap muka yang mestinya dimulai 11 Januari 2021 bisa langsung dilaksanakan,” tegasnya.
Hasan menuturkan, dasar pertimbangan pelaksanaan belajar tatap muka tetap mengacu kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Terdapat 6 poin prioritas yang harus dipatuhi pada SKB 4 Menteri itu ketika akan dilaksanakan belajar tatap muka.
“Izin orang tua juga sangat menentukan siswa bisa mengikuti belajar tatap muka atau tidak. Kita hormati keputusan orang tua kalau memang tidak mengizinkan anaknya mengikuti belajar tatap muka. Pada prinsipnya, yang harus diutamakan itu adalah faktor kesehatan dan keselamatan siswa, termasuk guru,” bebernya.
Sambil menunggu hasil keputusan final dilaksanakan atau tidak kegiatan belajar tatap muka, lanjut Hasan, tim Disdikbud Kota Sukabumi terus melakukan verifikasi kesiapan setiap sekolah. Sejauh ini relatif sudah cukup banyak sekolah dari sisi fasilitas serta sarana dan prasarana memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
“Untuk jumlah sekolah yang sudah diverifikasi saya belum memegang datanya. Tapi pada intinya sudah cukup banyak yang kami verifikasi dan memenuhi syarat,” sebut Hasan.
Kegiatan verifikasi mutlak harus dilakukan. Sebab, kata Hasan, seandainya nanti pemerintah memutuskan melaksanakan belajar tatap muka, setiap sekolah sudah betul-betul siap.
“Sampai sekarang verifikasi masih terus berlangsung. Tapi kita tunggu saja keputusan dari pak Wali Kota, apakah akan dilaksanakan belajar tatap muka atau masih diberlakukan belajar di rumah,” pungkas Hasan. (ist)