TERKINI – Pohon beringin raksasa yang berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin Kota Sukabumi kembali memakan korban. Belasan mobil tertimpa dahan patah akibat tiupan angin kencang kamis (26/4). Awal April, bagian pohon yang sama menimpa sejumlah mobil dan mencederai dua pengendara dan penumpang.
Menurut informasi yang dihimpun, mus
ibah terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Tiupan angin yang cukup kencang menggoyahkan dahan pohon yang diperkirakan berusia satu abad lebih tersebut. Sebanyak 12 unit kendaraan yang terparkir di dekat pohon tertimpa, dua rusak berat, dua rusak sedang dan selebihnya rusak ringan. Kendaraan tersebut milik pegawai dan pengunjung rumah sakit. Bahkan mobil yang mengalami rusak berat adalah milik keluarga pasien yang akan menjalani operasi.
Adanya musibah tersebut mengundang keprihatinan Wali Kota Sukabumi, HM.Muraz yang turun ke lokasi untuk memastikan penanggulangannya. Pada kesempatan tersebut, Muraz meminta jajarannya untuk melakukan mencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. “Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengecek pohon, karena kadang pohon terlihat dari luar seperti kokoh tapi dalamnya sudah keropos, di DLH ada alat untuk mendeteksinya,”katanya.
Pengecekan pohon bukan hanya pohon yang berukuran besar dan tua, tapi juga pojon yang dianggap berpotensi roboh. Apalagi tumbuhnya di sisi jalan dan dekat dengan rumah. “Sebelumnya juga sudah ada pengecekan terhadap pohon ini tapi mungkin belum tuntas. Diperiksanya bagian bawah, tapi yang patah di bagian tengah,”katanya.
Mengenai perbaikan kendaraan yang tertimpa, Pemkot Sukabumi tidak memiliki anggaran khusus. Apalagi, kejadiannya berada di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat milik RSUD. R.Syamsudin SH. “Nanti rumah sakit lah yang membicarakannya,”ujar Muraz.
Antisipasi kata wali kota sebenarnya sudah dilakukan. Pepohonan di kawasan lingkungan rumah sakit tersebut telah diremajakan dengan menanam pohon pelindung. “Pohon ini kan ikonnya Rumah Sakit Bunut, mungkin karena tiupan angin yang sangat kencang tidak kuat menahan dan roboh,”katanya.
Musibah tersebut juga mengundang keprihatinan Ketua DPRD Kota Sukabumi, H. Yunus Suhandi yang juga yang datang ke lokasi. Dia menyayangkan kejadian serupa terulang ditempat yang sama dengan pohon yang sama dengan jumlah kerugian yang tidak sedikit. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberi imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan akan datangnya angin kencang. “Sebenarnya sudah diimbau di sejumlah daerah termasuk Kota Sukabumi tidak akan menutup kemungkinan terjadi lagi bencana yang disebabkan angin kencang. harusnya Pemkot Sukabumi mengantisipasi tidak terjadi lagi,”kata Yunus.
Yunus menyadari masih kurangnya peralatan dan tenaga ahli pohon di Kota Sukabumi. Untuk itu, dia berharap Pemkot Sukabumi mengajukan anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal itu mengingat, di Kota Sukabumi banyak pohon besar bahkan ada yang berusia di atas 100 tahun. “BPBD juga harus ada tim ahli yang bisa mengamati perobahan alam. Dari awal juga kami tidak menduga Kota Sukabumi mengalami kejadian seperti ini. Di lihat dari tata kota juga sebenarnya sudah baik,”ungkapnya.
Kepala Seksi Perencanaan RTH-Kawasan Perkotaan DLH Kota Sukabumi, Sony Hermanto menambahkan, musibah tersebut menjadi tanggungjawab pihak rumah sakit. Sebab, RTH Privat menjadi tanggungjawab pemilik untuk perawatannya. DLH baru bertindak jika ada permintaan dari pemilik. “Tugas rutin kami hanya mengecek pohon di tempat RTH umum. Kami baru melakukan pemangkasan atau pengecekan kalau ada permintaan,”ujarnya.
Reporter
Hanif Nas