TERKINI – Pasar Geledog yang kini diberi nama Pasar Dewi Sartika diarahkan jadi percontohan bagi pasar tradisional lainnya di Kota Sukabumi. Konsep pasar mungil tapi bersih itu bisa jadi magnet bagi masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.
“Pasar ini dibangun dua lantai. Di lantai atas jadi pusat kuliner. Semua UMKM berkumpul di sana,” kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, usai peresmian Pasar Dewi Sartika, kemarin (30/1).
Selama ini aktivitas para pedagang di sana kurang nyaman karena Pasar Geledog belum direnovasi. Saat ini mereka menempati lokasi berjualan yang representatif.
“Mulai sekarang semua pedagang kita pindahkan ke sini,” kata dia.
Fahmi berharap, para PKL bisa lebih berkembang dan maju ketika berada di dalam bangunan pasar. Hal ini sebagai komitmen pemerintah dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakat.
“Harapannya akan terjadi peningkatan ekonomi karena sekarang lebih nyaman saat bertransaksi,” tandasnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna, mengatakan terdapat 32 kios di Pasar Dewi Sartika. Pasar Dewi Sartika bisa menampung 25 pedagang dengan jumlah 11 kios dan 14 los.

“Terdapat juga kantor pasar, WC, dan musala. Sementara di Pasar Degung ada 16 ruko, 10 kios dan 47 los,” ujar dia.
Lokasi pasar cukup strategis karena dekat perkantoran. Ayep pun menargetkan Pasar Dewi Sartika jadi percontohan. “Pembelinya dari berbagai kalangan. Kami yakin pasar ini akan lebih hidup,” pungkasnya. (Dila Novianti)