TERKINI || SUKABUMI – Perajin tahu dan tempe di Kota Sukabumi menyiasati produksi mereka menyusul naiknya harga kacang kedelai impor. Salah satunya dengan mengurangi ukuran lebih kecil dari biasanya.
“Ini jadi salah satu strategi agar mereka tetap bisa berproduksi,” kata Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Diskoperidangin Kota Sukabumi, M Rifki, kemarin (5/1).
Saat ini harga kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe berada di kisaran Rp9.500 per kilogram. Penaikannya cukup signifikan mengingat sebelumnya hanya di kisaran Rp7 ribu per kilogram.
“Kalau untuk harga penjualan tahu dan tempe memang tidak berubah. Hanya mereka (perajin tahu dan tempe) memperkecil ukurannya,” jelasnya.
Naiknya harga kacang kedelai terpantau sejak tiga hari terakhir. Rifki belum bisa memastikan jumlah ketersediaan jenis kacang kedelai inpor untuk memenuhi kebutuhan di Kota Sukabumi.
“Stoknya belum bisa dipastikan. Kita sedang konfirmasi ke Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Kota Sukabumi,” akunya.
Sementara itu, untuk harga komoditas bahan pokok penting lainnya masih relatif stabil. Di antaranya beras premium kelas I Rp12 ribu per kg, daging sapi Rp110 ribu per kg, daging ayam broiler Rp34 ribu per kg, ayam kampung Rp75 ribu per kg, telor ayam negeri Rp26 ribu per kg. Begitu pun dengan jenis cabai keriting hijau Rp20 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp60 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp80 ribu per kg.
Saat ini, sambung Rifki, semua stok bapokting dan barang strategis lainnya tersedia. Perubahan harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar. “Untuk stok aman tersedia. Kita akan terus lakukan pengawasan ke lapangan,” pungkasnya. (job3)