TERKINI – Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Sukabumi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Layanan Perpustakaan kepada siswa, santri, pegiat taman bacaan dan anggota Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Sukabumi. Kegiatan ini untuk mendorong peserta menjadi pustakawan handal. “Kami ingin para peserta baik dari SMP, MTs, taman bacaan, rumah ibadah dan pondok pesantren lebih profesioanal dalam pengelolaan perpustakaan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sukabumi, Nicke Siti Rahayu kepada Sukabumi Ekspres usai menjadi pemateri bimtek, kemarin (8/5).
Nicke mengatakan, sedikitnya 51 perpustakaan yang berada di SMP, MTs, Taman Bacaan, Rumah Ibadah, Pondok Pesantren dan ICMI se-Kota Sukabumi menjadi binaan Dinas Perpustaan dan Kearsipan Kota Sukabumi. Bimtek digelar agar para pustakawan lebih mengerti dan profesional tentang teknis pengelolaan bahan pustaka, pelayanan perpustakaan, hingga pemasaran tentang perpustakaan.
“Ini merupakan kelanjutan bimtek lalu, materi sebelumnya pengolahan bahan pustaka. Sekarang layanan perpustakaan. Hal ini agar mereka lebih mengerti, lebih profesional di berbagai bidang. Kedepan juga harus ada kelanjutanya, misalnya pemasaran tentang perpustakaan,” ujarnya.
Lanjut Nicke, saat ini keberadaan sekolah masih menjadi target pembinaan Dinas Perpustakaan Kota Sukabumi. Sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, bahwa perpustakaan daerah ditentukan sebagai perpustakaan pembinaan di wilayahnya. Semua jenis perpustakaan harus dibina secara optimal. “Ibarat tubuh, perpustakaan sekolah sebagai jantung pendidikan, bukan berarti denyut nadi. Karena peran perpustakaan harus ada dan diperhatikan,” tegasnya.
Menurutnya, keberadaan perpustakaan di rumah ibadah dan pondok pesantren harus mendapat perhatian pemerintah daerah. Termasuk perpustakan MTs meski dibawah binaan Kementrian Agama. Ditambahkan Nicke, dengan bertambahnya perpustakaan di beberapa wilayah, sebagai upaya Dinas Perpustakaan untuk meningkatkan minat baca. Perpustakaan di rumah ibadah, pondok pesantren bukan hanya mengkoleksi buku-buku agama tapi juga buku umum untuk menambah pengetahuan santri.
“Mereka tidak hanya membaca buku tentang keagamaan saja, namun ilmu pengetahuan lainnya pun bisa didapatkan disana. Dia menargetkan, perpustakaan akan bertransformasi menjadi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kalau di rumah ibadah, pesantren jelas Iqro nya ada disana. Kalau di perpustakaan, membaca buku boleh jenis apa saja. Tapi kita juga membantu memberikan fasilitas koleksi buku umum,” tandasnya.
Reporter
Dilla Novianti
Sumber
Sukabumi Ekspres