Laporan Dilla Novianti – Seputar Sukabumi
TERKINI – Namanya Alpin Renaldi, pria kelahiran 3 September 1992, anak dari pasangan Elis Lisnawati dan M Ashari ini patut menjadi contoh bagi generasi pemuda diera saat ini. Diusianya yang masih muda, dia terus berusaha untuk melestarikan budaya Sunda. Untuk mewujudkan hal itu, tahun 201o lalu, Alpin membuka Sanggar Seni yang diberi nama Pancasora Ringkang Dagiang dan mengajak para pemuda khususnya anak anak untuk melestarikan budaya tersebut.
Sayup sayup dari kejauhan terdengar tabuh suara drum berpadu dengan alunan alat musik gamelan. Ditemui di salah satu rumah yang berada di Jalan Benteng, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi nampak terilhat ramai.
Suara merdu itu berasal dari sekelompok anak muda yang tengah memainkan beragam alat musik Sunda dengan suara dalang cilik yang mendayu yang tengah menghimbur masyarakat. Saat Sukabumi Ekspres menghampiri, rumah yang dijadikan sanggar seni dan diberi nama Pancasora Ringkang Dagiang sedang mendapat penilaian dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Barat.
Pemuda Pelopor Kota Sukabumi asal Kecamatan Warudoyong Bidang Sosial Budaya dan Pariwisata ini kerap mengajarkan kepada anak didiknya dan masyarakat manapun yang memiliki keinginan untuk melestarikan budaya secara gratis 100 persen. Hal itu dia lakukan sebagai Ibadah dibidang sosial. Menurut Alpin, sanggar yang dimilikinya bisa dirasakan langsung oleh anak anak. “Kami menerima calon siswa yang shalat lima waktunya tepat, bahkan tidak pernah tertinggal. Sampai tahun ini sanggar sudah berjalan delapan tahun dari berbagai lulusan, ” ujar dia Kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (23/7).
Sedikitnya ada 80 orang siswa yang mengikuti pelatihan disanggar yang dibina Alpin, mulai dari siswa SD, SMP, SMA atau SMK, hingga perguruan tinggi. Bahkan saat ini Alpin menwakili Kota Sukabumi ke tingkat Nasional. Dia menuturkan, selain mengajar di sanggar yang dimilikinya keseharianya dia merupakan seorang guru honorer disalah satu SMP di Kota Sukabumi. Dia berharap ada tidak lanjut dari pihak pemerintah untuk terus mendorong upaya yang dilakukan Alpin. “Kebanyakan siswa berasal dari Kota Sukabumi ada beberapa dari Kabupaten seperti Gunung Guruh, Cibadak. Semoga ada tindak lanjut dari pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu Ketua tim juri Disporapar Provinsi Jawa Barat mengapresiasi luar biasa kepada Alpin yang merupakan kandidat dari 15 perwakilan di Jawa Barat untuk tingkat Nasional melalui Disporapar. Menurutnya potensi kebudayaan di Kota Sukabumi memang perlu dikembangkan, Alpin sebagai salah satu pemuda pelopor yang merangkul anak anak melestarikan budaya khususnya Dalang Cilik ini.
“Kami mendukung dan memberikan peluang bagi Alpin. Saya juga punya harapan tokoh masyarakat juga perlu mendukung, karena seni budaya dan pariwisata perlu diangkat. Mungkin kedepan tidak hanya ditingkat SD saja mulai tingkat TK harus mulai belajar agar jangka waktu penerusnya lebih panjang, ” pungkasnya.