TERKINI – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi Tatan Kustandi optimis meraih tujuh kursi di DPRD Kota Sukabumi pada Pileg 2019. Masih besarnya kepercayaan masyarakat kepada partai yang dipimpinnya menjadi alasan rasa optimisnya. “Saya tidak neko-neko, saya optimis meraih tujuh kursi di dewan pada Pileg 2019,” kata dia kemarin (11/2).
Sedangkan untuk Pilpres, politisi yang disapa Abah Tatan tersebut menargetkan 52 persen peraihan suara di Kota Sukabumi. “Prioritas utama tetap kemenangan untuk suara partai dan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin,” ungkapnya.
Tatan yang sudah dua periode menjadi wakil rakyat selalu memperjuangkan aspirasi rakyat kecil untuk dibawa ke parlemen. Dia dikenal wakil rakyat yang sangat vokal dalam membela dan memperjuangkan rakyat kecil. Besarnya dorongan masyarakat Kota Sukabumi yang meminta dirinya untuk maju kembali di Pileg 2019 bukan suatu yang berlebihan. Sebab, masyarakat sudah merasakan bantuan nyata yang diberikan oleh Bah Tatan.”Saya sudah dua periode jadi wakil rakyat dan tidak pernah lari dari rakyat ketika membutuhkan pertolongan, dan saya selalu ada di hati mereka. Baik itu membantu urusan kepolisian, hukum, sekolah, apalagi masalah keagamaan, dan saya istiqomah dan konsisten dalam urusan keagamaan,” tuturnya.
Abah Tatan yang juga Ketua Forum Rakyat Miskin Bersatu(FRMB) Kota Sukabumi tak pernah kendur membela kaum lemah. Bagi, rakyat bagian dari hidupnya. Bahkan, ketika dia sedang sakit pun tak pernah menolak jika ada warga yang meminta bantuan, terlebih jika menurutnya pemerintah tidak berpihak ke rakyat. “Perjuangan saya untuk rakyat, saya konsisten untuk itu,” tegasnya.
Namun, saat ini Tatan tidak melakukan aksi yang bersifat menggerakkan massa. Pasalnya, saat ini sedang musim politik. Tapi, setelah Pemilu 2019 selesai, dia tidak akan segan turun ke jalan jika ada kebijakan pemerintah daerah yang tidak pro rakyat. “Sampai kapan pun saya tidak lelah untuk memperjuangkan rakyat. Pada intinya rakyat itu harus bisa sekolah, tidak ada dalih apapun, apalagi kalau ada siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan,” kata Tatan.

Abah Tatan menegaskan, akan terus membela rakyat yang sakit karena tidak punya biaya perawatan ke rumah sakit. Dia pun tidak akan segan mengkritisi Wali Kota Sukabumi kalau dianggap tidak berpihak kepada masyarakat kecil. “Kalau wali kota tidak bijak ke rakyat, berati saya akan jadi oposisi,” ujarnya.
Baru-baru ini, Tatan membantu warga Kelurahan Benteng yang membutuhkan dana Rp6 juta untuk biaya perawatan di RSUD R. Syamsudin, SH. Berkat bantuannya, pasien tersebut tidak mengeluarkan uang sejumlah itu.(*)