TERKINI – WARUDOYONG-Keributan yang terjadi di depan kantor atau Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, di Jalan Cemerlang Kecamatan Warudoyong menjadi tontonan masyarakat. Mobil ambulans nampak siaga dan personil TNI-Polri berjaga ketat begitu untuk menghadang massa yang berunjukrasa di area tersebut.
Dua orang yang melakukan aksi unjuk rasa dibekuk dan digelandang oleh pihak kepolisian. Simulasi yang melibatkan TNI dan Polri tersebut sebagai upaya pengamanan Pileg dan Pilpres yang akan digelar 17 April 2019. Simulasi tersebut juga untuk mengantisiapasi kemungkinan kondisi terburuk yang terjadi di Kota Sukabumi.
Komandan Kodim 0607 Kota Sukabumi, Letkol Kav.Mujahidin mengatakan, simulasi tersebut sebagai antisipasi bersama antara personel TNI Polri. Polres Sukabumi Kota dan kesatuan di wilayah Korem 061/Suryakencana bersama melakukan pengamanan. “Pengamanan Pileg dan Pilpres ini megantisipasi masalah yang menyangkut kekurangpuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu,” jelasnya usai simulasi.
Simulasi juga sebagai bentuk sinergitas Polri dan TNI dalam pengamanan Pileg dan Pilpres 2019. Sebab, kerjasama salah satu kekuatan untuk mencegah adanya ganguang kemanan dan ketertiban umum termasuk mengatasi adanya unjuk rasa.”Paling diutamakan kerja sama yang kompak dan saling mengisi antara TNI Polri dalam mengatasi dinamika perkembangan yang ada,” ujar Mujahidin.
Dandim mengungkapkan, sebanyak 380 personil gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk simulasi tersebut. Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro memimpin penyusunan skenario simulasi. Aksi simulasi ini didukung berbagai peralatan seperti kendaraan water canon dan kawat berduri pemisah. “Simulasi ini dibuat dengan skenario sedetail mungkin. Mulai permaslaahan hingga berakhir dengan unjuk rasa,” tandasnya.
Sementara itu Ketua KPU Kota Sukabumi, Sri Utami mengatakan, lembaga yang dipimpinnya selalu berkoordinasi terkait pengamanan Pileg dan Pilpres 2019. Baik dengan TNI maupun Polri. “Kami sudah ada persetujuan dengan pihak keamanan untuk meminta pilpres dan pileg,” pungkasnya.
Pertimbangan pemindahan gudang logistik dari Kantor KPU di Jalan Otto Iskandardinata ke Jalan Cemerlang kata Sri demi keamanan. Selain itu, kapasitas gudang di Kantor KPU Kota Sukabumi tidak mampu menampung logistik yang cukup banyak. Selain kotak suara dan bilik, di gudang tersebut juga akan digunakan untuk menyortir surat suara. “Ada sebanyak 5.407 unit kotak suara dan 3.000 bilik suara untuk sebanyak 232.961 pemilih berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb) 2. Kalau nanti kotak suara dirangkai, butuh tempat lebih banyak untuk penyimpanan,” jelas Sri.

Dipilihnya gedung tersebut kata Sri juga sudah melalui berbagai pertimbangan, termasuk masukan dari aparat keamanan. Selain akses yang cukup memadai, juga lahan parkir yang cukup luas. “Kalau nanti pendistribusian, lahan parkir sangat memadai untuk ke luar masuk truk. Di sini cukup nyaman dan aman,” jelasnya.(Dila Novianti)