TERKINI -Ketua Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Kota Sukabumi Syahid Arsalan mengimbau politisi tidak mengaitkan isu pilkada Kota Sukabumi menjadi isu pileg 2019. Pasalnya, konteks politik dua agenda tersebut berbeda. “Ada yang berusaha mempengaruhi masyarakat agar isu pilkada ditarik ke pileg. Padahal isunya beda dan Pilkada sudah selesai,” ujarnya kemarin (2/8).
Menurut pengamatannya, ada kesan hanya partai tertentu saja yang memiliki peluang untuk duduk di legislatif. Padahal, semua partai memiliki peluang yang sama untuk menempatkan kadernya di DPRD. “Biarkan masing-masing caleg berkompetisi secara sehat dan meraih simpati masyarakat untuk memilih sebanyak-banyaknya dan biarkan masyarakat yang menilai,”kata Syahid.
Dijelaskan, semua partai memiliki target dan harapan. Sebab, semua partai berupaya secara maksimal untuk mendudukkan kadernya sebanyak-banyaknya di legislatif. “Kalau memasang target sah-sah saja, biarlah jadi komoditas di internal partai,” katanya.
Syahid menginginkan semua partai melakukan penggalangan suara secara profesional. Bagi partai pengusung kepala daerah yang menang tidak merasa jumawa dan partai yang usungannya kalah tidak menjadi ganjalan. Niatan wali kota dan wakil wali kota terpilih untuk membangun Kota Sukabumi harus didukung. Dia juga mengingatkan agar kepala daerah terpilih tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Kita sudah punya wali kota yang baru, apa yang diprogramkan sesuai visi misinya mari didukung, kalau nanti ada yang melenceng di luruskan,” sebutnya.
Dia juga mengimbau pemilik akun media sosial ikut menjaga kondusifitas Kota Sukabumi. Suhu politik diperkirakan akan semakin hangat dengan semakin dekatnya Pileg 2019. “Jangan sampai karena perbedaan politik kita bermusuhan, padahal tujuan semua caleg dan partai politik itu baik, jelasnya. (Dilla Novianti)