TERKINI || PALABUHANRATU – Beberapa bulan terakhir, pelajar di Kabupaten Sukabumi terpaksa belajar di rumah secara daring. Kebijakan itu bersifat menyeluruh di Indonesia sebagai antisipasi penyebaran covid-19.
Bersamaan memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), wacana belajar tatap muka langsung pun mengemuka. Namun butuh proses dan persiapan matang agar kebijakan belajar tatap muka tidak menjadi blunder yang memicu terjadinya klaster baru.
Sama halnya di Kabupaten Sukabumi, pelaksanaan belajar tatap muka harus penuh kehati-hatian karena di beberapa wilayah ada sedikit peningkatan yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Untuk yang wilayah zona hijau dan kuning, kebijakannya bisa melaksanakan belajar tatap muka. Tapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan dilengkapi fasilitas pengamanan untuk mengantisipasi penyebaran covid-19,” ujar Pjs Bupati Sukabumi Raden Gani Muhammad, di sela rapat koordinasi teknis kebijakan pembelajaran tatap muka, di Pendopo Palabuhanratu, Senin (5/10).
Pada prinsipnya, kata Raden, Pemkab Sukabumi mendukung kebijakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dilaksanakan di zona hijau atau kuning. Namun, lanjut dia, di satu sisi terdapat beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi yang terkonfirmasi positif sehingga perlu kehati-hatian.
“Idealnya, belajar tatap muka menunggu kondisi betul-betul aman. Sebab, pembelajaran tatap muka merupakan putusan yang sangat berisiko tinggi karena menyangkut jiwa anak-anak sekolah. Jangan sampai ada klaster baru setelah pembelajaran tatap muka ini berlangsung,” ungkapnya.
Raden meminta Dinas Pendidikan melakukan persiapan lebih matang mengenai rencana pembelajaran siswa tatap muka secara langsung. Termasuk segera berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi untuk mengetahui wilayah mana saja yang sudah zona hijau atau kuning. Pun sebaliknya, perlu dipetakan juga wilayah yang ada peningkatan terkonfirmasi positif.
“Agenda pertama Dinas Pendidikan mengadakan sekolah simulasi di beberapa lokasi yang sudah masuk tahap verifikasi,” jelasnya.
Saat ini Kabupaten Sukabumi memiliki agenda nasional yaitu Pilkada yang harus terselenggara dengan lancar dan sukses. Maka itu harus ada penurunan penyebaran covid-19 yang signifikan.
“Optimalisasi, sosialisasi, edukasi, dan pembagian masker gratis adalah upaya Pemkab Sukabumi menurunkan laju sebaran virus korona di tiap wilayah,” tandasnya. (ist)