TERKINI ||NYALINDUNG – Korban pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Kedusunan Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, masih bertahan di pengungsian. Sebagai di antara pengungsi terdata masih anak-anak.
Sejumlah pihak mengkhawatirkan kondisi psikis anak-anak yang bisa saja terpukul. Apalagi dalam waktu dekat akan memasuki Idulfitri 1440 Hijriyah yang mestinya menjadi momentum kebahagiaan.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi berinisiatif mengadakan trauma healing kepada kalanga anak-anak yang terdampak bencana pergerakan tanah. Langkah itu menjadi upaya memulihkan trauma.
Kepala Seksi Perlindungan Anak DP3A Kabupaten Sukabumi, Neni Nuryati, mengatakan trauma healing merupakan bentuk upaya memulihkan potensi trauma yang dialami anak-anak di lokasi pergerakan tanah. Hasil pendataan, terdapat sebanyak 56 anak yang mengikuti trauma healing.
“Pelaksanaannya, kami bekerja sama dengan P2TP2A, Dharma Wanita Persatuan (DWP), BPBD Kabupaten Sukabumi dan, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Sosial (LKKS),” jelas Neni kepada wartawan, kemarin (26/5).
Trauma healing ini, sambung Neni, dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya Post-Traumatic Syndrome Disorder. Upaya itu dapat mencegah stres pascatrauma pada anak-anak.
“Untuk itu, cara dan metode trauma healing yang tepat untuk anak-anak adalah melalui bermain dalam kelompok dan menggambar,” ujarnya.
Trauma healing pada anak memerlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga dan tenaga psikolog. Untuk itu, dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan anak-anak yang menjadi korban bencana alam ke depan bisa melupakan kejadian yang dialaminya dan kembali ceria.
“Semoga anak-anak tetap bersemangat dan termotivasi setelah mengikuti trauma healing ini. Sehingga, mereka tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Ya, intinya mereka harus bisa menghadapi sesuatu dengan tegar,” paparnya. (Heru Lesmana)