TERKINI – MARAKNYA aksi geng motor jadi keprihatinan bagi para wakil rakyat di Kota Sukabumi. Mereka pun berharap butuh kerja sama semua pihak agar ulah geng motor yang mengarah kepada tindakan anarkistis bisa ditekan melalui berbagai program.
“Kita bisa lihat, fenomena di Kota Sukabumi saat ini masih banyak remaja yang putus sekolah. Kondisi ini belum ada solusi. Sekarang yang paling penting bagaimana mereka bisa terakomodir dari segi pendidikannya,” ujar Ketua DPRD Kota Sukabumi, Yunus Suhandi, kepada wartawan, usai menghadiri konferensi pers penangkapan 33 anggota geng motor, Senin (24/12).
Persoalan utama dari maraknya tindakan anarkis geng motor adalah karena adanya kesenjangan dalam pembinaan remaja. Akibatnya, kegiatan pemuda tidak dapat terfasilitasi dengan baik. Menurut Yunus, Pemkot Sukabumi harus hadir melalui langkah pemberdayaan sesuai dengan bagiannya, termasuk pemberdayaan pemuda maupun pemberdayaan ekonomi.
“Intinya, dalam permasalahan ini orangtua menjadi hal yang terpenting untuk membentuk karakter anak. Semua kembali kepada orangtua,” ujar dia.
Yunus menyayangkan deklarasi pembubaran diri geng motor beberapa waktu lalu ternyata tak berjalan efektif. Perlu juga ketegasan untuk menindak mereka.
“Aksi mereka terjadi lagi. Tindakan hukum ini harus menjadi pelajaran mereka sudah ditindak kembali lagi kembali lagi. Kalau untuk sadar 100 persen saya pesimis. Makanya, pemerintah harus hadir dalam hal ini,” pungkasnya. (Dila Novianti)