TERKINI– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PKS, drh Slamet menyatakan, pemerintah telah mempersiapkan secara matang dalam pelayanan arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Kepastian tersebut berdasarkan pertemuannya dengan sejumlah kementerian yang membidangi proses arus mudik lebaran. “Secara prinsip pemerintah siap, baik armada angkutan, infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan lainnya. Pemerintah menyatakan siap melayani masyarakat dengan baik”ujar Slamet kepada Sukabumi Ekspres usai buka bersama di Kota Sukabumi, Sabtu (2/6).
Kunjungannya ke sejumlah kementerian untuk memastikan kesiapan pemerintah dalam melayani pemudik termasuk kesiapan fasilitas penunjangnya, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kenyamanan pemudika dalam perjalanan. Selain itu, kordinasi dengan Bulog dan instansi lain seperti Kementerian Peruhubungan merupakan keharusan. “Kami telah melakukan sidak termasuk di jalan tol dan bandara untuk memastikan kesiapan tersebut,”ujar Slamet.
Sedangkan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran arus mudik angkutan udara, dewan telah memantau di 35 bandara baik yang dikelola sendiri atau BUMN. Sedangkan untuk moda angkutan darat , ada 31 terminal Tipe A di 17 provinisi di Indonesia. Untuk moda angkutan laut, ada puluhan pelabuhan laut seperti pelabuhan Belawan, Batam, Bintan, Kijang, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Sampit, Balikpapan, dan Soekarno-Hatta Makassar.” Semua sudah kita sidak, hanya saja ada beberapa catatan yang kita sampaikan. Misalnya, ada yang belum layak dioperasikan dan harus di tahan, seperti halnya Bandara Semarang yang ditargetkan dioperasikan lebaran tahun ini,” ucapnya.
Intinya kata Slamet, tugas DPR fokus agar pelaksanaan mudik lebaran berjalan lancar, masyarakat nyaman dalam perjalanannya, BBM dan logistik cukup dan kemacetan bisa diantisipasi oleh pemerintah.”Yang di soroti selama mudik nanti secara perinsip cukup positif. Namun, yang harus dikuatkan itu tingkat koordinasi, karena semua melibatkan banyak stakeholder, tidak berdiri sendiri. Termasuk logistik dan keamanan,” paparnya.
Dia tidak ingin kejadian yang kurang baik pada tahun sebelumnya terulang. Misalnya koordinasi yang kurang baik yang bisa berdampak kurang efektifnya penanganan arus mudik dilapangan. “Harus satu komado, ketika koordinasi berjalan lancar maka kenyamanan akan dirasakan semua. Apalagi ini menyangkut hajat banyak orang,” pungkasnya.
Reporter
Rudi samsidi
Sumber
Sukabumi Ekspres