TERKINI – Seluruh permukiman kumuh di Kabupaten Sukabumi menjadi kawasan sehat pada 2019. Harapan tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, H. Adjo Sardjono saat membuka Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), di salah satu hotel kawasan Selabintana Kabupaten Sukabumi, kemarin (08/11).”Melalui perogram Kotaku, mari kita wujudkan lingkungan yang nyaman dan layak huni,” kata Adjo.
Namun untuk mewujudkan harapan itu tidak lah mudah. Adjo meminta seluruh dinas dapat bekerjasama merealisasikan seratus persen akses air minum, nol persen kawasan permukiman kumuh dan seratus persen akses sanitasi layak yang disebut 100-0-100. “Dorongan juga dibutuhkan dari dari berbagai elemen masyarakat, termasuk perusahaan swasta,“ kata dia.
Saat ini, lanjut Adjo, Kabupaten Sukabumi memiliki kawasan permukiman kumuh seluas 77,65 hektare. Melalui program Kotaku semua elemen bersinergi agar tercapai keinginan mewujudkan Kabupaten Sukabumi sebagai kabupaten yang 0 (zero) hektar kawasan kumuh. Selain itu, dapat meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan. Sehingga terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.”Target dari Kotaku ini sebanyak 77.65 hektar yang tersebar di dua kecamatan yaitu Cibadak dan Palabuhanratu,” ungkapnya.
Untuk melancarkan perogram tersebut, kata Wabup, ada beberapa upaya yang harus dilakukan. Antara lain, dibentuknya Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (POKJA-PKP) yang fungsinya mengkoordinasikan perangkat daerah yang terkait dengan 7+1 indikator kumuh. Menyusun dokumen perencanaan yang diberi nama Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP), menyusun peraturan daerah, tentang pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan, dengan merumuskan strategi, serta membuat perencanaan Road Map.”Selain membentuk POKJA PKP dan RP2KPKP, yang memiliki peranan penting dalam penuntasan kawasan kumuh ini adalah camat dan lurah. Mereka nakhoda dalam program Kotaku,” tutup dia. (asep hendrayana)