TERKINI – Musibah tanah longsor di Kampung Cimapag Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok bukan hanya dirasakan oleh keluarga korban, tapi juga dari berbagai kalangan, terlebih Bupati Sukabumi, Marwan Hamami. Simak Kisahnya
Heru Lesmana – Sukabumi Ekspres
Sejak kabar musibah diterimanya, Marwan langsung bergegas ke lokasi untuk memonitoring dan membantu proses evakuasi. Waktu dan perhatianya lebih banyak untuk penanggulangan musibah yang menimbun sebanyak 34 rumah tersebut. Bahkan, dia menginap di lokasi bencana sejak musibah tersebut terjadi.
Marwan juga membawa sejumlah logistik untuk para korban bencana dan petugas evakuasi Selasa malam (01/01). Di Posko Kesehatan, Bupati melakukan rapat konsolidasi untuk mengetahui kendala dan strategi cepat dalam penanggulangan dan evakuasi korban.
“Yang paling penting adalah bagaimana mencari korban aja dulu. Kalau berpikir tentang relokasi, wilayah ini sebenarnya sudah dilarang untuk ditinggali dan masuk dalam zona merah sesuai dengan topografinya dan pendapat para ahli geologi,” terang Bupati.
Menurut Marwan, ada satu budaya di kampung adat ini yang melekat bagi warganya. Jika direlokasi harus seluruhnya. Sebab, jika satu orang pindah maka semua orang penduduk adat disini harus pindah, atau yang disebut dengan bedol adat.
“Kami sering melakukan sosialisasi seperti pada acara serentahun. Disampaikan mengenai kondisi kemiringan lahan mencapai 45 derajat. Pola hidup dan bertani juga ada yang harus diperhatikan, ” jelasnya.
Musibah longsor di kampung tersebut memang baru di kampung adat tersebut. Sebetulnya masyarakat setempat sudah terbiasa mengelola alam secara tradisional.
“Kalau longsor biasa memang sering, tapi sampai menutup satu kampung ini hal baru disini. Sebetulnya budaya masyarakat disini ada satu konsep leweng dimumule (hutan dijaga) dengan pantangan-pantangan yang harus dipatuhi. Sebetulnya mereka memiliki ada yang kuat menjaga lingkungannya,” ungkap Bupati.
Marwan mengapresiasi besarnya dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat yang turut membantu proses evakuasi. Hal ini kata dia sebagai bukti masih kuatnya kebersamaan masyarakat dalam membantu warga yang mengalami musibah.
“Apresiasi yang luar biasa untuk kerja keras teman-teman relawan, Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD, POL.PP, DISHUB, Basarnas, Pramuka dan seluruh yang terlibat. Dengan gotong-royong seperti ini kita bisa sama-sama melihat masih banyak yang peduli dengan saudaranya yang terkena musibah,” pungkasnya.