TERKINI – Pemerintah Kota Sukabumi mendapat hibah lima unit bus rapid transit (BRT) dari Kementerian Perhubungan. Bus berpendingin udara (air conditioner) yang masing-masing berkapasitas 40 penumpang itu kemungkinan beroperasi April nanti.
“Bus berkapasitas mesin 3.000 cc ini memang didesain untuk perkotaan,” kata Kepala Bidang Keselamatan Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Imran Wardhani, kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya, kemarin (15/1).
Bukan perkara mudah mengoperasikan bus tersebut. Karena itu, sampai saat ini operasionalisasinya masih dalam tahap pengkajian.
“Termasuk juga soal penempatan halte dan tarifnya. Ini akan dibahas dan mengikuti keputusan pemerintah daerah. Kemungkinan bisa beroperasi setelah Pemilu 2019,” tuturnya.
Desain interior bus berpenumpang 40 orang itu terdiri dari 20 kursi di samping. Sedangkan 20 penumpang lainnya didesain berdiri.
“Sebanyak 20 seat berjejer ke samping. Untuk penumpang yang berdiri juga ada 20 orang. Jadi bisa memuat 40 penumpang,” jelas dia.
Saat ini bus tersebut sudah berada di Kota Sukabumi. Imran mengaku terus mengujicobakan bus itu dengan cara membawa berkeliling pusat pusat.
“Ini juga semacam bentuk sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Soal trayek, Imran mengatakan, BRT akan melayani Jalur Lingkar Selatan, Cibeureum, hingga Cibolang Kaler di Kecamatan Cisaat.
“Bus ini memang didesain untuk melayani wilayah perkotaan. Jadi trayeknya jarak dekat,” ucapnya.
Dengan posisi tempat duduk menyamping, kata Imran, maksimal perjalanan tak lebih dari 45 menit. Jika terlalu lama, maka khawatir penumpang akan mengalami pusing.
“Kami sudah mengujicoba sampai 13 kilometer. Pemilihan trayek dari Jalur Lingkar Selatan hingga ke Cibolang itu karena selama ini belum ada trayek di jalur tersebut. Diharapkan hadirnya BRT ini akan memudahkan pelayanan transportasi bagi masyarakat,” pungkasnya. (Heru Lesmana)