TERKINI – Sekelompok remaja diduga berandalan bermotor melakukan aksi nekat dengan menyerang Pondok Pesantren (Ponpes) Baetul Abror di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi pada Senin (4/6) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Berandalan bermotor tersebut datang sambil membawa senjata tajam.
Informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat para santri tengah bersiap santap sahur tiba-tiba mendengar suara bising dari kenalpot motor di sekitar area pesantren. Merasa ketenangan terusik, akhirnya sejumlah santri menghampiri sumber suara knalpot bising tersebut. Bentrokan pun hampir terjadi antar kedua belah pihak.
“Waktu itu ada preman kampung berinisial R mabuk-mabukan dengan teman-temannya. Dia katanya bikin masalah sama geng motor. Belum bentrok dia lari ke arah pesantren. Terus gerombolan motor yang mengejar berhenti sampai depan,” ujar salah seorang santri, Yandi saat diwawancarai awak media usai kejadian.
Pantauan di lapangan, lokasi Ponpes Baetul Abror berada dekat dengan lintasan Jalan Lingkar Selatan yang kerap dijadikan tempat nongkrong kelompok bermotor.
“Santri semua keluar karena merasa terganggu. Gerombolan motor teriak-teriak mencari R. Si R dan teman-temannya pada sembunyi, ada yang sembunyi ke kobong santri, ada yang ke majelis, ada yang ke wc dan ada yang masuk ke masjid,” tutur Yandi ditemani kedua rekannya, Aris dan Jalal yang ikut menyaksikan peristiwa tersebut.
Bahkan, kata Aris, salah seorang santri bernama Al Fahri nyaris terkena sabetan gir di bagian kakinya. Namun dia berhasil menghindari serangan. “Ini ujung keramik retak dan rompal kena gir,” ucap Aris.
Satu persatu santri berdatangan. Mereka mengusir para berandalan motor tersebut. Kedua pihak nyaris bentrok fisik. “Mereka delapan motor berboncengan. Semua santri turun, lalu mereka kabur,” lanjut Aris.
Pimpinan Ponpes Baetul Abror, KH Badrudin, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengaku mendapat informasi dari para santri. Badrudin menyebut, sebagian santri kala itu tengah berada di masjid, sebagian ada yang memasak. “Mereka, para geng motor datang sambil membunyikan knalpot bising. Sempat ditegur dan sempat berhadap-hadapan, tapi tidak sampai bentrok,” tutur Badrudin.
Badrudin membenarkan ada keramik yang rusak karena hantaman gir motor. Ia juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian. “Cuma retak biasa, tidak sampai parah. Sudah saya laporkan. Polisi juga cari si R yang menurut santri jadi pemicu peristiwa semalam,” ujar Badrudin.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo kemudian mendatangi Pondok Pesantren Baetul Abror pada Senin (4/6) sore. Di Ponpes tersebut Susatyo sempat menjalankan ibadah salat Ashar berjamaah, setelahnya Susatyo memberikan imbauan kepada pengurus dan puluhan santri di pesantren tersebut agar tidak terprovokasi.
“Saya mengajak agar santri tidak terprovokasi dan tetap tenang, serahkan penanganannya kepada kepolisian biar kami yang bekerja,” kata Susatyo dihadapan pengurus ponpes dan santri.
Di tempat yang sama, Kapolsek Cibereum AKP Kuslin menjelaskan peristiwa itu bukan penyerangan geng motor ke pesantren, namun ada sekelompok pemuda yang berlari ke arah pesantren karena bermasalah dengan geng motor.
“Sekelompok pemuda itu baru selesai ngeliwet, masuk ke area pesantren tiba-tiba dikejar geng motor. Santri kemudian turun dan mengusir mereka, jadi bukan geng motor menyerang pesantren. Kasus ini masih diselidiki. Masih dalam pemgembangan dan memintai keterangan saksi-saksi,” tandas Kuslin .
Reporter
Herlan Heryadi
Sumber
Sukabumi Ekspres